Sabtu, 11 Oktober 2014

ETIKA KRISTEN



ETIKA KRISTEN

A.      Filsafat Moral & Etika Theologis di Perguruan Tinggi
B.      Menurut Dr Harry Hamersma,kata filsafat(Yunani) yang artinya cinta akan hikmat atau cinta akan pengetahuan.
C.      Menurut Prof I.R.Poedjawijatna, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani dari kata fileo dan sofos yang artinya cinta dan kebijaksanaan.
D.      Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan   bahwa secara umum filsafat moral adalah ilmu flsafat praktis normatif tentang kebenaran dan kesalahan perbuatan individu yang dinilai berdasarkan akal budi semata.
E.       Etika kristen adalah suatu pertimbangan tingkah laku individu terhadap Allah dan terhadap sesama manusia.
F.       Etika sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan secara eksplisit mempunyai hubungan dengan disiplin ilmu pengetahuan lainnya baik dalam sosiologi: bagaimana og harus hidup  secara individu dan berkelompok di dalam masyarakat.
G.     Dalam kajian ilmu Psikologi: mengarahkan seseorang kepada pertobatan serta membangunnya agar dapat berjuang melawan gangguan jiwa yang terjadi pada wataknya.
H.      Dalam kajian Paedagogik: menyelidiki cara-cara dan alat-alat untuk membentuk serta mendidik generas muda agar tercapai norma-norma dan nilai-nilai tertentu.

C. Pandangan Theologis Tentang pendidikan Etika Kristen sebagai MKU
       Dogmatika
      Yoh 4:9 Fungsi Allah yg mengasihi manusia.
      Mengajarkan hal-hal yg hrs diimani
      Menunjuk pd objek iman
       Etika
      Tanggungjawb manusia yg hrs mengasihi Allah.
      Mengajarkan hal-hal yh hrs dilakukan
      Menunjuk aspek kehidupan dan tingkah laku orang percaya.

D. Fungsi Etika
       Pada hakikatnya etika tidak memiliki pretensi untuk menjadikan individu langsung dapat bertingkahlaku baik.
       Membekali setiap individu akan pengertian moralitas yang lebih mendasar dan kristis.
       Merupakan sarana untuk menyediakan orientasi kritis berkaitan dengan aneka moralitas yang kompleks yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Supaya mereka tidak “buta” atau ikut-ikutan saja dalam menghadapi pluralisme moral tersebut.

E. Fungsi etika teologis/Kristen
       Suatu ilmu pengetahuan yang normatif  yang membicarakan tentang apa yang baik. Dengan etika kristen maka akan dipahami apa yang dikehendaki Allah dari setiap individu sebagai gambar Allah.
       Etika akan menjawab setiap masalah-masalah moral yangs sesuai dengan firman Allah.

F. Tujuan Pendidikan Etika Teologis
§  Bumi selalu dan tetap berputar. Demikian halnya situasi dan kondisi juga akan berubah.
§  Dietrich Bonhoeffer dalam tulisannya The world of conflicts mengatakan: dunia akan dipenuhi dengan konflik di dlm sesama atau kelompok lain. Konflik akan terpupus bila manusia sebagai anggota kelompok dibekali dengan penghayatan etika sehingga tercipta hidup dan kehidupan yang etis.
§  Etika adalah sikap untuk memahami pilihan yang seharusnya diambil diantara sekian banyak diantara sekian banyak pilihan bertingkah laku.
§  Tiga hal wajib yg dipertanyakan dalam etika, yaitu apakah yang benar?apa yang baik, dan apa yang adil.
§  Dengan mempelajari seluruh teori etika, manusia akan menjadi manusia yang sebenarnya  jika ia menjadi manusia yang bersikap etis sebagai buah kasih tangan Tuhan.
§  G. Objek Etika :
§  Manusia dinilai manusia lain dari tindakannya.
§                      Katagori penilaian tindakan :   ➽●baik–buruk(etika)                                                                                                        ● Indah – jelek (estetika)
§                                                                                       ● Sehat – kurang sehat ➽ dari                                                                                     segi kesehatan/medis
§                  Tindakan dinilai Baik - Buruk (etika)  terhadap orang lain berarti  tindakan 
      itu dilakukan dengan
sadar atas pilihan atau dengan sengaja.
Faktor kesengajaan mutlak  ada  dalam  penilaian baik-buruk ➽  disebut 
      penilaian  kesadaran  etis / moral
§                  • Sengaja : Berarti ada rasa tahu dan bisa memilih.
§                            Tidak ada Kesengajaan maka tidak ada penilaian baik –Buruk
§                  •Tahu dan memilih ➽ harus ada dalam penilaian moral  
• Etika, khusus dilakukan pada tindakan - tindakan manusia yang dilakukan
      dengan sengaja
§                  Objek Materia Etika : Manusia
§        Objek Forma etika  : Tindakan manusia yang dilakukan dengan sengaja
§  Penilaian Etis hanya dapat dilakukan jika ada kehendak bebas kehendak memilih
§  Manusia tidak bebas,karena dipengaruhi 2 hal, yaitu  :
§     - Determinisme materialistik
§                    “ Manusia berada di alam,sehingga ia harus tunduk 
§         oleh hukum-hukum alam”
§     - Determenisme Religius.
§       “ Kehendak manusia ditentukan Tuhan, karena ia   
§          maha kuasa”

       H. Persamaan etika dan etiket Menyangkut perilaku manusia
       Hanya dipakai menenai manusia dan tidak diperuntukkan untuk binatang
       Baik etika maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normatif/ apa yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan

Perbedaan etika dan etiket
       Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Misalnya memberi sesuatu dengan tangan kiri. Tetapi etika memberi norma tentang perbuatan itu, apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak. Misalnya mengambil barang seseorang itu tidak diperbolehkan. Apakah orang mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri, itu tidak relevan.
       Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, bila tidak ada orang yg hadir atau saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misalnya cara kita makan tidak boleh mengeluarkan suara, atau menggoyangkan kaki disebut melanggar etiket. Ttp jika saya makan sendiri, tidak melanggar Etiket.Sebaliknya etika selalu berlaku, juga kalau tidak ada saksi mata. Larangan untuk mencuri tetap berlaku walaupun tidak ada saksi mata.
       Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan yang lain. Mis: makan dengan tangan atau bersendawa saat makan. Tetapi etika jauh lebih absolut. Mis: jangan mencuri, jangan membunuh merupakan prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.

Pembagian Filsafat Moral
       Filsafat moral umum/etika dasar
                Menguraikan prinsip-prinsip logis yang harus memerintah segala perbuatan individu secara luas.
       Filsafat moral khusus/etika terapan
                Penerapan prinsip-prinsip dasar tersebut pada pola-pola tingkah laku individu.

Ajaran Moral dan Etika
       Kata yang cukup dekat dengan etika adalah moral.
       Menurut ensiklopedia moral: kelakuan lahir seseorang. Sedangkan etika: bukan hanya kelakuan lahir seseorang, tetapi juga menyinggung motif-motif perbuatan seseorang yang lebih dalam.
       Moral: ajaran kesusilaan yang dipelajari secara sistematis dalam etika.
       Perbedaan etika dan kesusilaan: dilihat dari realitas kehidupan sehar-hari, yaitu bahwa kesusilaan adalah suatu norma dan terikat pada tradisi dan masa lampau tetapi  etika tidak.

Perbedaan etika dan moral
       Dapat dilihat melalui contoh 1 berikut:
                Dulu orang batak hidup dalam satu rumah dalam beberapa generasi. Maka untuk menjaga agar tidak ada perilaku yang menyimpang dibuatlah peraturab: menantu laki-laki dan menantu perempuan tidak boleh bertegur sapa. Namun sekarang orang batak sudah jarang bahkan tidak lagi hidup dalam satu rumah dan orang kristen batak sudah hidup dalam nilai-nilai moral etis kristiani. Maka peraturan moral/kesusilaan diatas sudah dapat ditinjau ulang secara etis kristiani.
       Contoh 2:
                Dalam acara adata orang batak seorang wanita/ibu-ibu diwajibkan untuk memakai kain sarung atau ulos agar nampak sopan. Hal itu telah menjadi kebiasaan yang harus dipatuhi. Secara etis hal itu tidak lagi merupakan keharusan apalagi bagi ibu-ibu yang tinggal di kota yang harus naik angkot/bus ketempat acara adat.
§  Kesimpulan: etika dan moral tidak berada pada tingkat yang sama. Etika memberikan pemahaman dan pengertian bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggungjawab terhadap berbagai ajaran moral.

Metode Filsafat Moral
                Menurut Dr W.Poespoprodjo: ilmu mempunyai dua jalan sebagai upaya untuk mendekati sasarannya.
       Metode deduktis, sintesis, atau rasional.
                Bertitik tolak dari prinsip-prinsip yang kemudian menguraikan ke arah penerapannya. Digunakan dalam ilmu matematika.
       Metode induktif, analitis atau empiris.
                Metode yang mempedomani pengalaman dan bergerak maju dengan cara observasi, eksperimen dan membuat klasifikasi untuk menyusun hukum-hukum yang umum. Digunakan dalam lmu alam.

       Filsafat moral menggunakan metode campuran. Filsafat moral menguraikan, mengembangkan seluk beluk implikasi prinsip-prinsip moral dan menunjukkan penerapannya pada berbagai suasana situasional perbuatan individu. Oleh karena itu filsafat moral juga bersifat praktis, yaitu berbicara tentang kehidupan sebagaimana nyatanya dalam hidup yang bisa sampai melalui empiris.

Sumber Ajaran Moral
       Adat istiadat
                Berasal dari bahasa arab (ada): kebiasaan, aturan, cara, kelakuan yang sudah lazim. Adat-istiadat: kumpulan peraturan  dan norma-norma hidup yang berlaku di dalam persekutuan suatu masyarakat. Latar belakang penganutan peraturan ini adalah pola hidup masyarakat yang naturalis tanpa da ketentuan hukum yang mengikat. Sehingga kehidupan masyarakat seperti ini diatur oleh tata tertib kosmos. Cth india, konfusi dan budha. Masyarakat seperti ini mempunyai adat istiadat yang dipergunakan untuk memelihara kosmos. Peristiwa-peritiwa yang mengganggu masyarakat dipahami sebagai tidak dipeliharanya hubungan antara mikro kosmos dan makro kosmos. Cth banjir, gempa, Dsb. Karena itu manusia sebagai mikrokosmos, harus menyesuaikan segala aspek kehidupannya pada tata tertib kosmos, mis perkawinan, kematian, bercocok tanam.

Hukum kodrati
       Pada mulanya dipahami hanya dalam filsafat Yunani. Seneca, epikletus, marcus aurelius, yang hidup pada zaman kekaisaran romawi yang terdiri dari berbagai bangsa, agama dan suku-suku. Sebagai akibat penjalinan hubungan ini perlu rasanya ada norma-norma atau tata tertib yang mengatur persekutuan yang dapat diterima semua pihak. Menurut mereka yang baik adalah segala sesuatu yang sesuai dengan tata tertib kosmos. Sedangkan yang jahat adalah yang bertentangan dengan tata tertib kosmos. Sesuai dengan tabiat manusia yang baik, setiap individu dapat berbuat baik. Individu yang berbuat baik tanpa pamrih adalah kelompok berhikmat yang sejati

SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN TTG ETIKA TEOLOGIS
§  ALKITAB, sebab hanya Alkitab yg memberikan jawaban yg tepat untk pertnyaan etika, diluar itu adalah relatif.
§  Sumber pembantu yaitu tradisi gereja, yg merupakan hasil pergumulan jemaat sepanjang abad yg dilukiskan oleh bapa-bapa gereja dan diuji dgn terang Alkitab agar layak dijadikan pedoman etika teologis saat ini.

Perbedaan Akal Budi dengan Hati Nurani
       Akal budi: rasio/ pemikiran individu.
       Hati nurani: bahasa latin/comscientia. Bahasa Yunani/sunaidesis. Sama-sama artinya: mengetahui dengan sadar perbuatan sendiri.
       Dalam diri setiap individu terdapat suatu kesadaran untuk melakukan tingkah laku yang bermoral. Penolakan akan perintah ini merupakan pelanggaran moral. Sesuatu yang disebut hati nurani yang terdapat dalam diri setiap individu  selalu membebani setiap individu untuk melakukan atau menolak perintah tersebut. Jadi hati nurani adalah sesuatu yang terdapat dalam diri setiap individu yang bertugas mengarahkan setiap individu untuk melakukan perbuatan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar