Selasa, 09 September 2014

PSIKOLOGI KEDOKTERAN




PSIKOLOGY KEDOKTERAN

  1. ALAT KOMUNIKASI DI SILENT
  2. KETERLAMBATAN 15 MENIT
  3. TIDAK BOLEH MAKAN, NAMUN BOLEH MINUM
  4. WAJIB MENGGUNAKAN SEPATU DAN KEMEJA
PSIKOLOGI ?
>  Asal kata à Psyche : Jiwa / tingkah laku
                                                 à Logos : Ilmu
Jadi PSIKOLOGI adalah Ilmu yang mempelajari jiwa atau tingkah laku manusia dan aspek-aspek yang melatar belakanginya (motivasi, persepsi dan lain-lain)






Psikologi Kedokteran
Ilmu yang mempelajari jiwa atau tingkah laku manusia serta aspek-aspek yang melatarbelakanginya dalam setting kedokteran.
Setiap Tahapan Perkembangan manusia tersebut memiliki :
Tugas-tugas Perkembangan
Yakni Tugas Yang Muncul Pada Saat Atau Sekitar Suatu Periode
Tertentu Dari Kehidupan Individu, Yang Jika Berhasil Akan
Menimbulkan Rasa Bahagia dan Membawa Ke Arah Keberhasilan
Dalam Melaksanakan Tugas-Tugas Berikutnya.

Tujuan Tugas Perkembangan
  1. Petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
  2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.
  3. Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.
Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-Kanak Awal ( s/d 6 tahun)
  1. Belajar memakan makanan padat
  2. Belajar berjalan dan berbicara
  3. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
  4. Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya
  5. Mempersiapkan diri untuk membaca
  6. Belajar membedakan benar dan salah
  7. Mulai mengembangkan hati nurani


Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir (6 thn s/d 12 thn)
  1. Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
  2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri
  3. Belajar menjalin relasi dengan teman sebaya
  4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
  5. Mengembangkan keterampilan untuk membaca, menulis dan berhitung
  6. Mengembangkan hati nurani, pengertian
                moral dan tata tingkatan nilai
Tugas Perkembangan Masa Remaja
(13 thn s/d 18 thn)
  1. Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun perempuan
  2. Mencapai peran sosial maskulin atau feminim
  3. Mencapai kemandirian emosi dari orang tua atau orang lain
  4. Mencapai kemandirian dalam mengatur keuangan
  5. Menerima keadaan fisik dan menggunakan secara efektif
  6. Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
  7. Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
  8. Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga negara
  9. Mencapai tanggungjawab sosial
  10. Memperoleh nilai-nilai dan sistem etik sebagai penuntun dalam berperilaku





Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal
(19 thn s/d 40 thn)
  1. Memilih pasangan
  2. Mulai bekerja 
  3. Mulai berkeluarga
  4. Membesarkan anak
  5. Mengatur rumah tangga
  6. Mengambil tanggungjawab sebagai warga negara
  7. Menemukan kelompok sosial yang cocok
Tugas Perkembangan Masa Dewasa Madya
(41 thn s/d 60 thn)
  1. Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara
  2. Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga
  3. Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan
  4. Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang
  5. Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu
  6. Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik
  7. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
  8. Tugas Perkembangan Masa Tua
    (60 thn s/d meninggal)
  1. Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
  2. Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang
  3. Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri)
  4. Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut
  5. Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
  6. Membangun kepuasan kehidupan
  7. Kesiapan menghadapi kematian

Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)
  1. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun
       Kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial
       Kontrol didapatkan dari luar.
       Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah dalam perilaku
       Tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi muncul
       Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan kebutuhan dari orang lain.
        Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) : Peraturan diikuti untuk menghindari hukuman
-      Tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) :
                Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima.
b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun
             Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
             Kontrol didapat dari dalam
             Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan              keluarga tanpa memperhatikan konsekuensinya
- Tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis” (9-10   tahun)
ü  Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain        merupakan hal yang paling sering.
ü  Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
ü  Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal dengan        mengidentifikasi kepentingan individu secara emosional.
- Tahap autoritas memeprtahankan moralitas (10-13 tahun)
ü  Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh yang               berwenang
ü  Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial seperti               sekolah

c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggal
       individu memperoleh nilai moral yang benar
       kontrol adalah dari dalam
       Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal operasional
       Tidak semua orang mencapai tingkat ini
- orientasi kontraktual dan legalistik
*      Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau meninggalkan aturan
*      Individu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan kehendak orang lain
*      Terjadi konflik pandangan moral dan legal
*      Orang akan bekerja untuk mengubah aturan.
- orientasi prinsip etis yang universal
                Individu bersikap dalam cara yang menghargai martabat. Tahapan ini jarang dicapai. Jika rancangan pemikiran dari dalam diganggu, akan muncul rasa bersalah.